🌙 Syair Pengingat Mati
“Hidup hanya sebentar, maka jangan lalai dari tujuan akhir.”
Wahai jiwa yang kini tenang,
Pernahkah kau renung jalan pulang?
Langit luas menatap diam,
Sedang napasmu makin tenggelam.
Hari-hari berlari cepat,
Raga kuat pun kelak penat,
Harta, tahta, semua lenyap,
Hanya amal yang tak menguap.
Kubur bukan akhir cerita,
Ia awal sunyi yang nyata,
Temanmu hanya amal dan doa,
Bukan rumah, bukan nama.
Ingatlah — dunia ini pinjaman,
Bukan tempat kekal kediaman,
Gunakan waktu dalam ketaatan,
Sebelum ajal jadi kenyataan.
Maka bersiaplah, wahai hati,
Tiap detik mendekat mati,
Bukan sedih yang harus kau cari,
Tapi ridha Tuhan di akhir nanti.
📜 Rujukan Ulama Salaf Tentang Mengingat Kematian
1. Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله
“Wahai anak Adam, engkau hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari berlalu, berkuranglah sebagian darimu.” (Shifat ash-Shafwah 2/144)
2. Abdullah bin Umar رضي الله عنهما
Rasulullah ﷺ bersabda: “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara...” (HR. al-Bukhari no. 6416)
3. Sufyan ats-Tsauri رحمه الله
“Aku tidak melihat sesuatu yang lebih menenangkan hati seperti mengingat kematian.” (Ibnu Abi Dunya, Dzikr al-Maut hlm. 7)
4. Abu Darda’ رضي الله عنه
“Cukup kematian sebagai nasihat, dan cukup keyakinan sebagai kekayaan.” (Syu’ab al-Iman no. 10284)
5. Ibrahim at-Taimi رحمه الله
“Aku membayangkan diriku di surga dan di neraka, lalu aku berkata: wahai diriku, apa yang kau inginkan?” (Az-Zuhd Ibnu al-Mubarak no. 469)
🔖 Rujukan & Sumber
- binbaz.org.sa – Fatwa & Nasihat Ulama Salaf
- islamancient.com – Abdul Aziz ar-Rayyis
- alifta.gov.sa – Lajnah Daimah (Ulama Saudi)
- Kitab Az-Zuhd karya Ibnu al-Mubarak, Dzikr al-Maut karya Ibnu Abi Dunya, Shifat ash-Shafwah karya Ibnu al-Jauzi.
© bikarscreativ.blogspot.com — Syair & Nasihat Hati | Berdasar Ajaran Salaf
Comments