SEPERTI DIJELASKAN sebelumnya, di antara akibat buruk maksiat adalah melemahkan hati untuk beraktivitas karena Allah. Tak hanya melemahkan, tapi juga merintanginya, menghentikannya, dan menghalanginya untuk melangkah menuju Allah سبØانه وتعالى . Bila hal ini dibiarkan, dosa akan menutup jalan, bahkan memalingkan hati ke jalan yang lain.
Hati hanya berjalan menuju Allah سبØانه وتعالى dengan kekuatannya sendiri. Kalau seseorang terjangkiti virus dosa, hati akan kehilangan kekuatannya. Kalau kekuatan itu hilang semuanya, terputuslah ia dari Allah. Mengejarnya sangat sulit karena terlanjur jauh. Hanya kepada Allah jualah tempat memohon pertolongan.
Dosa akan mematikan dan melemahkan hati. Ada delapan hal penyebabnya. Rasulullah memohon perlindungan kepada Allah سبØانه وتعالى dari delapan perkara itu:
1. Al-Hamm (keresahan),
2. Al-Huzn (kesedihan)3. Al-'Ajz (ketidakmampuan).
4. Al-Kasal (kemalasan).5. Al-Jubn (kecil hati).
6. Al-Bukhl (kekikiran).7. Dhala' ad-dain (terlilit ulang).
8. Ghalabah ar-rijal (di bawah tekanan orang) (HR. Bukhari).Setiap dua dari delapan hal tersebut saling berkaitan.
- Al-Hamm dan al-hazam. Sesuatu yang tidak diinginkan bisa muncul dalam hati. Bila menyangkut perkara yang akan datang, yang dinanti-nanti, ia menyebabkan hamm (keresahan). Dan bila menyangkut perkara yang telah lampau, ia menyebabkan al-hazan (kesedihan).
- Al-'Ajz dan al-kasal. Seseorang terkadang gagal mencapai kebaikan atau keuntungan (sukses). Jika disebabkan oleh ketidakmampuannya, hal ini disebut al-az. Akan tetapi, jika disebabkan oleh tidak adanya kemauan, hal ini disebut al-kasal.
- Al-Jubn dan al-bukhl. Badan atau tenaga yang tidak bermanfaat disebut al-jubn. Sedangkan harta yang tidak bermanfaat untuk dirinya dan orang lain disebut al-bukhl.
- Dhala' ad-dain dan ghalabah ar-rijal. Jika orang lain memaksa kita karena memang berhak, itu disebut dhala' ad-dain. Sebaliknya, jika orang itu menekan kita tanpa alasan yang benar, itu disebut ghalabah ar-rijal.