
Orang Islam Dilarang Menggunakan AI Apabila?
Dalam era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, umat Islam dihadapkan pada tantangan baru dalam menggunakan teknologi secara bijak dan sesuai syariat. Meskipun AI memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, ada kondisi tertentu di mana penggunaannya bisa menyalahi nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami batasan dan etika penggunaan AI agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang dilarang agama.
Kapan AI Menjadi Terlarang Bagi Muslim?
1. Menggambar Makhluk Bernyawa dengan AI
Menurut sebagian ulama, termasuk yang disampaikan dalam fatwa ini,
membuat gambar makhluk bernyawa melalui AI termasuk dalam larangan. Meskipun diciptakan oleh sistem komputer, prompt yang diberikan tetap berniat untuk menciptakan citra manusia atau hewan, yang dilarang dalam sebagian besar pandangan ulama.Gambar makhluk bernyawa yang tersimpan di komputer atau gadget hukumnya boleh dimanfaatkan selama tidak dicetak dan selama bukan gambar yang mengandung keharaman. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Munajjid mengatakan: Baca Selengkapnya : kupas Tuntas Hukum Gambar Makhluk Bernyawa
2. Menghina atau Menjatuhkan Orang Lain
Penggunaan AI untuk membuat konten yang merendahkan martabat seseorang, menyebar kebencian, atau menjatuhkan reputasi seseorang adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam. AI seharusnya digunakan untuk kebaikan dan dakwah, bukan untuk menyebarkan fitnah atau menciptakan permusuhan.
3. Mengolok-Olok Profesi atau Seseorang
Menggunakan AI untuk membuat meme, video, atau teks yang mengolok-olok orang lain atau profesinya termasuk dalam bentuk ghibah atau istihza’ (ejekan), yang merupakan dosa dalam Islam. Teknologi bukan alat untuk hiburan yang menjurus pada penghinaan, apalagi jika disebarkan ke publik.
Etika Menggunakan AI dalam Perspektif Islam
Islam mengajarkan akhlak dan adab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan teknologi modern. Maka, AI harus digunakan dalam koridor yang baik, seperti pendidikan, dakwah, atau kemudahan aktivitas harian yang tidak menyalahi syariat. Kuncinya adalah niat dan manfaat dari penggunaan AI tersebut.
Kesimpulan
Teknologi seperti AI adalah nikmat sekaligus ujian. Bagi umat Islam, menggunakan AI diperbolehkan selama tidak menyalahi syariat, seperti membuat gambar makhluk hidup, menghina, atau merendahkan orang lain. Bijaklah dalam menggunakan teknologi agar keberkahan tetap menyertai. Semoga artikel ini menjadi pengingat dan panduan bagi Sobat BDH yang ingin tetap produktif tanpa mengorbankan nilai agama.
Baca juga artikel lainnya: